cover
Contact Name
Muhammad `Ainul Yaqin
Contact Email
ayaqin28@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalalqodiri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
ISSN : 22524371     EISSN : 25988735     DOI : -
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri Jember. Jurnal ini memuat kajian-kajian pendidikan, Sosial dan Keagamaan. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Agustus. Redaksi mengundang para akademisi, dosen, maupun peneliti untuk berkontribusi memasukkan artikel ilmiahnya yang belum pernah diterbitkan oleh jurnal lain. Naskah diketik dengan spasi 1,5 cm pada kertas ukuran A4 dengan panjang tulisan antara 20-25 halaman, 7000-9000 kata. Naskah yang masuk dievaluasi oleh dewan redaksi dan mitra bestari.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2016): Agustus" : 6 Documents clear
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Di SMA Plus Darul Hikmah Gembolo Purwodadi Gambiran Banyuwangi Faruq, Ibnu
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.178 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2136

Abstract

Abstrak Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa, guru memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam peningkatan kualitas pembelajaran, untuk itu guru harus memiliki upaya upaya tertentu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran akan meningkat apabila guru mampu meningkatkan kualitas belajar siswa dengan meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa, meningkatkan displin pada siswa, dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa, sehingga jika hal tersebut telah diupayakan atau diusahakan oleh guru maka guru dan sekolah akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di SMA Plus Darul Hikmah Gembolo Banyuwangi. Permasalahan yang diangkat dalam Tesis ini secara umum adalah bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Plus Darul Hikmah Gembolo Banyuwangi , Dalam pelaksanaan penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode penentuan subyek penelitian dengan menggunakan metode purposive Sampling, dengan menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, interview dan dokumenter. Metode tersebut digunakan untuk penggalian data dalam Tesis ini. Setelah semua data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa data dengan reflektif thingking dan validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi untuk meninjau kembali apakah data yang diterima sudah valid atau benar, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan interpretasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan, bahwa guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Plus Darul Hikmah Gembolo Banyuwangi telah maksimal yaitu dengan meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa dengan mengembangkan sistem pembelajaran modul dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif, menanamkan sikap disiplin di sekolah dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa, namun hal tersebut supaya lebih di tingkatkan kembali untuk menunjang keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan tujuan bangsa dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah merupakan suatu hal yang harus diperhatikan secara seksama. Hal ini akan menjadi nilai tersendiri bagi sekolah terutama dalam daya saing lulusan yang dimiliki. Peningkatan motivasi belajar, aktivitas dan kreativitas siswa merupakan salah satu cara untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Kata kunci : Guru, Kualitas Pembelajaran
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU ANAK HIPERAKTIF Fitriya, Anita
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.953 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2137

Abstract

Pada dasarnya permasalahan yang dihadapi oleh anak itu biasanya berkaitan dengan gangguan pada perkembangan anak. Upaya penanganan anak di sekolah akan berbeda dengan upaya yang dilakukan oleh orangtua di rumah, namun disini orang tua sangat banyak berperan penting dalam upaya penanganan masalah anak karena anak akan banyak menghabiskan waktu di rumah daripada di sekolah, akan tetapi guru di sekolah khususnya konselor sekolah juga ikut berperan guna menangani masalah anak didiknya sehingga permasalahan yang dihadapi anak tidak akan berkelanjutan hingga anak dewasa. Dari sekian permasalahan yang dihadapi anak, pendidik (guru/konselor/orangtua) yang sering kewalahan mengatasi anak hiperaktif. Anak yang tidak pernah biasa diam, tidak dapat duduk dengan tenang, perhatiannya suka beralih, mempunyai konsentrasi yang buruk dan tidak bisa menekuni yugas yang dihadapinya. Akan tetapi pendidik (guru BK/orangtua) harus tetap berupaya bersama-sama mengatasi anak hiperaktif tersebut supaya tidak mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan bimbingan dan konseling untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya berupa layanan / treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.
INTELIGENSITAWÂDHU' Studi Pengembangan Kecerdasan Visual Spasial Dalam Sikap Tawadhu’ Santri Pesantren Syaekhotin, Sayyidah
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.617 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2138

Abstract

Pesantren merupakan institusi pendidikan Islam yang di pandang paling kompeten dalam menamkan pendidikan akhlaq bagi para santrinya, dalam ruang pensatren nilai-nilai moral diaplikasikan melalui pembiasaan sehingga membudaya, salah satunya adalah sikap tawadhu’ yang begitu popular di kalangan santri, namun demikian dalam penerapan sikap tawadhu’ ada kalanya sebagian santri yang memakai tawadhu’ dengan tidak tepat, dimana pada saat santri diminta unjuk eksistensi justru malah engan berunjuk eksistensi lantaran takut dikatakan tidak tawadhu’. Menurut para ulama’ sikap tawadhu’ merupakan hasil dari kecerdasan bersikap yang harus di dahului dengan kemampuan menavigasi hati dari goda’an hawa nafsu yang selalu ingin menyombongkan diri lantara melihat kelebihan diri dihadapan orang lain disatu sisi, disisi yang lain tawadhu’ juga kemampuan menavigasi hati untuk menghindar dari bisikan rasa takut, was-was dan minder ketika berhadapan dengan dengan pribadi yang memiliki kelebihan, baik status social,ekonomi dan keilmuanya. Sehingga sikap tawadhu’ dapat di sebut sebagai kemampuan menempatkan diri ditengah-tengah diantara sombong dan rendah diri, itulah yang di sebut rendah hati.Sehingga dalam mengimpelentasikan sikap tawadhu’ seseorang haruslah memiliki kepekaan ruang dan visual, kapan kita harus bersikap tawadhu’.Diskurdus kecerdasan kepekaan ruang dan visual masyarakat tersebut (kecerdasan visual sapasial) memberikan kontribusi akan pentingnya kesadaran ruang sosial, dengan mengembangkan (mencangkok) kecerdasan ini dalam ruang belajar santri diharapkan memiliki keakuratan dan ketepatan dalam bersikap tawadhu’ . inilah yang disebut sebagai inteligensi tawadhu’ , sublimasi kecerdasan visual sapsial yang mendorong kemampuan menempatkan diri di tengah ruang- ruang social masyarakat yang dinamis, agar dapat diterima dengan elegan sehinga dapat mengamalkan ilmunya ditengah-tengah masyarakat, hal ini sesuai dengan akar kata tawadhu’ sendiri yang berasal dari kata wadhoa yang artinya meletakan.
EKSISTENSI MASJID AULA GONDANG DI TINJAU DARI SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK Rumina, Rumina
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.442 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2151

Abstract

Berasal dari bahasa Arab, masjid secara etimologis berarti tempat sujud. Sedangkan secara terminologis, masjid adalah tempat melakukan kegiatan ibadah dalam makna luas. Dengan demikian, masjid merupakan bangunan yang sengaja didirikan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah dan berbagai keperluan lain yang terkait dengan kemaslahatan umat muslim. Akan tetapi, bila mencermati perkembangan dewasa ini, fungsinya yang kedua ini cenderung mulai berkurang, hal ini lantaran masjid sering hanya dipahami semata-mata untuk sujud sebagaimana dilakukan dalam shalat. Masjid memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan dan membangun kapabilitas intelektual umat, kegiatan sosial kemasyarakatan, meningkatkan perekonomian umat, dan menjadi ruang diskusi untuk mencari solusi permasalahan umat terkini. Pada masa Nabi dan khulafa ar Rasyidin, masjid berfungsi sebagai tempat beribadah, menuntut ilmu, dan merencanakan kegiatan kemasyarakatan. Kaum muslimin membicarakan masalah-masalah agama, pendidikan, sosial, politik, dan berbagai masalah kehidupan di masjid, mengajak manusia pada keutamaan, kecintaan, pengetahuan, kesadaran sosial, serta pengetahuan tentang hak dan kewajiban kepada Tuhan dan Negara. Bermula dari masjid pula, mereka menyebarkan akhlak Islam dan memberantas kebodohan. Oleh karena itu, masjid merupakan tempat paling baik bagi kegiatan pendidikan dan pembentukan moral keagamaan. Prosedur penelitian: Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting). Sumber data dalam penelitian ini adalah prilaku/tindakan warga masjid dan sekitarnya dan dokumen sebagai sumber utama, sedangkan sumber data lisan, dalam hal ini diperolah melalui wawancara, adalah sumber data tambahan yang akan digunakan jika diperlukan. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Setelah data terkumpul, untuk selanjutnya data tersebut diklasifikasikan dan dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analitik. Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan tehnik pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Hasil penelitian: Ditinjau dari segi sosiologi pendidikan Islam, masjid Aula Gondang adalah masjid yang mempunyai peran besar dalam kehidupan masyarakat Gondang. Masjid Aula telah mampu melaksanakan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Namun lebih dari itu bisa diikatakan bahwa masjid Aula bisa menjadi agen perubahan sosial masyarakat. Untuk menunjukan eksistensi masjid Aula sebagaimana yang disebut di atas, pihak Masjid Aula melakukan beberapa tindakan berikut ini: 1) Mengintensifkan Kajian-kajian Keislaman (Majelis Ta’lim). 2)Melibatkan pemuda dalam kegiatan di masjid Aula, baik kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat insidental. 3)Mendirikan perpustakaan masjid.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar Indonesia Dalam Globalisasi Ekonomi ASEAN Arifin, Zainal
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.86 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2354

Abstract

Abstrak Dalam dunia pendidikan kurikulum menjadi sebuh jantung sekaligus otak, jika diibaratkan dalam organ tubuh manusia, oleh karenanya maka peran kurikulum sangat erat kaitannya dengan proyeksi pembelajaran yang perlu dilangsungkan dalam proses belajar di tingkat satuan pendidikan. Dengan telah dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN tentu lembaga pendidikan juga perlu melakukan pembaharuan dalam kurikulum yang perlu diajarkan terhadap peserta didik. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode kualitatif deskriptif berbasis library research. Sehingga hasil temuan penelitian ini lebih banyak mengurai hasil temuan yang kemudian dianalisa kembali. Adapun temuan yang didapatkan dari penelitian ini diantanya: Dalam kurikulum pendidikan dasar di Negara Indonesia, pada dasarnya sudah siap dengan diberlakukannya Masyarakat ekonomi ASEAN, karena sejumlah peserta didik jika ditinjau dari kurikulum yang disusun telah diarahkan untuk mengenal karakteristik masyarakat di kawasan asia tenggara.
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Model Problem Based Introduction (PBI) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Materi Mengidentifikasikan Ciri- ciri Negara Berkembang dan Negara Maju Bagi Siswa Kelas VIII/A Semester II Di MTs. Al-Qodiri Jember Tahun Pelajaran 2014/2015 Hanisy, Asmad
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2016): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.716 KB) | DOI: 10.1234/al qodiri.v11i2.2475

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar sertaprestasi belajar IPS materi mengidentifikasikan ciri-Ciri negara berkembang dan negara maju melalui pembelajaran kooperatif learning model problem based introduction (PBI) siswa kelas VIII/A Semester 2 MTs. Al-Qodiri Jember tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2015 di MTs. Al-Qodiri Jember, yang menjadi subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII/A yang berjumlah 17 orang, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi Narrative Text. Sedangkan Teknik non tes meliputi teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar siswa. Data hasil analisis penilaian proses pembelajaran dari segi hasil dan keaktifan siswa terjadi perubahan tahap demi tahap Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal , siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata-rata kelas sebesar 4,83, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II sudah ada peningkatan menjadi 6,67. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 7,66. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil sehingga peneliti merekomendasikan penerapan pembelajaran kooperatif learning model problem based introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi ciri-ciri negara berkembang dan negara maju dan prestasi belajar siswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 6